Pemasaran (bahasa
Inggris: marketing) adalah
proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Mengapa pemasaran sering disebut sebagai permintaan?
Umumnya orang beranggapan bahwa
manajemen pemasaran berkaitan dengan upaya pencarian pelanggan dalam jumlah
besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan
ini terlalu sempit, karena biasanya suatu organisasi (perusahaan) akan
menghadapi kondisi permintaan produk yang tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu
saat mungkin tidak ada permintaan terhadap produknya, mungkin permintaannya
cukup, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, sehingga
manajemen pemasaran harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang
berubah-ubah ini. Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya
mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat
tertentu.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan
di semua pasar. Misalkan sebuah perusahaan makanan. Direktur personalia
menangani pasar tenaga kerja, direktur pembelian menangani pasar bahan baku.
Mereka harus menetapkan tujuan dan mengembangkan strategi untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan dalam pasar-pasar tersebut. Namun biasanya pada eksekutif
ini tidak disebut pemasar, ataupun telah dilatih dalam bidang pemasaran. Paling
tidak mereka adalah pemasar ”paruh-waktu”. Sebaliknya manajemen pemasaran
biasanya dihubungkan dengan tugas dan orang-orang yang menangani pasar
pelanggan.
Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008 :
3) mengemukakan bahwa : ”Manajemen pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang
direncanakan dengan baik, diorganisasikan, dikoordinasikan serta diawasi akan
membuahkan hasil yang memuaskan.”
Sunarto (2003 : 16) mengemukakan
bahwa :
”Manajemen pemasaran ialah sebagai
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. ”
Manajemen pemasaran sebagai
analisis, perencanaan implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang, untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup
mengatur hubungan dengan pelanggan. Definisi ini mempunyai beberapa pengertian
penting mengingat :
1. Seluruh sistem dari kegiatan
bisnis harus berorientasi ke pasar atau konsumen.
2. Keinginan konsumen harus
diketahui dan dipuaskan secara efektif.
3. Pemasaran adalah proses bisnis
yang dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang menyeluruh dan bukan
gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai.
4. Program pemasaran dimulai dengan
sebutir gagasan produk dan tidak terhenti sampai keinginan konsumen benar-benar
terpuaskan, mungkin beberapa waktu setelah penjualan dilakukan.
5. Untuk berhasil pemasaran harus
memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba dalam jangka panjang.
Kegiatan pemasaran agar supaya dapat
berjalan sesuai dengan tujuannya maka diperlukan adanya kegiatan manajemen atau
manajerial. Kegiatan manajerial yang utama adalah : perencanaan, organisasi,
koordinasi kerja, dan pengawasan. Adapun tugas manajer pemasaran adalah :
1. Perencanaan terhadap kegiatan
pemasaran
2. Menggiatkan pelaksanaan kegiatan
pemasaran
3. Pengendalian kegiatan pemasaran
Secara ringkas tugas tersebut
merupakan tugas-tugas manajerial yang paling awal dan yang paling menentukan
terhadap keberhasilan program-program pemasaran adalah perencanaan. Sebagai
manajer pemasaran haruslah mampu untuk menyusun rencana kegiatan pemasaran yang
strategis, praktis atau operasional dan terprogram. Dengan perencanaan yang
baik maka akan diperoleh pedoman kerja bagi pelaksana pemasaran dalam mencapai
sasarannya. Sasaran apakah yang akan diraih oleh bagian pemasaran, tidak lain
adalah mengusahakan agar supaya konsumen selalu loyal untuk membeli produk yang
dipasarkannya. Loyalitas konsumen terhadap perusahaan akan mengakibatkan
terjadinya posisi persaingan yang unggul serta nama baik atau citra perusahaan.
Adapun proses perencanaan yang harus dilakukan oleh manajer pemasaran untuk
menyusun program kerja yang strategis dan operasional tersebut meliputi
berbagai pemikiran atau analisis yang secara skemati.
Menunjukkan bahwa
dalam proses perencanaan pemasaran harus dimulai dengan kegiatan analisa pasar
dan analisa persaingan, bersamaan dengan itu dilakukan analisa terhadap
lingkungan beserta bagaimana proyeksi perkembangan lingkungan itu di masa depan
dan yang ketiga harus dilakukan pengelompokan pasar sesuai dengan segmen-segmen
yang terdapat pada pasar yang dihadapi perusahaan.
Ketiga analisa tersebut akan
menghasilkan gambaran tentang berbagai potensi pasar yang terbuka untuk
dilayaninya beserta tinggi rendahnya tingkat persaingan bagi masing-masing
potensi pasar tersebut. Dalam hal ini mungkin akan terlihat adanya potensi
pasar yang besar akan tetapi tingkat persaingan yang tinggi, ataupun potensi
sedang dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu ketat. Pengusaha tentu saja
akan mencari potensi yang cukup besar dengan tingkat persaingan yang lemah,
inilah yang akan merupakan sasaran pasar atau target pasar yang akan menjadi
pilihannya.
Target pasar yang akan dipilihnya
tidak selalu hanya satu sasaran saja, akan tetapi apabila tersedia dana dan
sarana yang cukup bisa saja pengusaha memilih lebih dari satu potensi pasar yang
akan dilayaninya. Yang perlu diperhatikan dalam hal pengusaha memilih lebih
dari satu sasaran adalah bahwa masing-masing target pasar harus dapat dilayani
dengan cara pelayanan yang cocok dengan kondisi masing-masing target tersebut.
Dengan demikian tentu saja akan diperlukan dana dan sarana yang cukup besar.
Program pemasaran yang akan
dilakukan tersebut merupakan kegiatan pemasaran yang meliputi empat macam hal
atau masalah yang secara bersama-sama harus dipadukan menjadi satu kesatuan
sehingga akan merupakan satu paket program yang terintegrasikan dengan baik.
Integrasi atau perpaduan dari 4 macam hal itu akan merupakan kunci suksesnya
kegiatan pemasaran. Perpaduan tidak boleh hanya bersifat penggabungan antara
satu dengan yang lain secara terpisah-pisah, akan tetapi harus betul-betul
menyatu dan saling topang-menopang antara masalah yang satu dengan yang lain.
Dengan perpaduan yang baik maka akan terjadilah ”sinergi” antara satu masalah
dengan masalah yang lain sehingga menjadi saling menopang dan saling memperkuat
serta saling membantu apabila terjadi goncangan di kemudian hari. Empat macam
hal tersebut adalah : produk, harga, promosi, dan distribusi yang sering
disebut bauran pemasaran.
Manajemen pemasaran berupaya
mempengaruhi tingkat dan karakter permintaan dengan cara yang akan membantu
pencapaian tujuan organisasi. Karena itu manajemen pemasaran sering disebut
juga sebagai manajemen permintaan.
Menurut Fuad, dkk (2008 : 124) ada
delapan permintaan yang berbeda-beda. Pada tiap keadaan, ada tugas tertentu
yang harus dilakukan manajemen pemasaran. Kedelapan permintaan tersebut, yaitu
:
”1. Permintaan negatif (negative
demand)
2. Tidak ada permintaan (no demand)
3. Permintaan terpendam (latent
demand)
4. Permintaan yang menurun (falling
demand)
5. Permintaan yang tidak teratur
(irregular demand)
6. Permintaan penuh (full demand)
7. Permintaan yang berlebihan
(overfull demand)
8. Permintaan yang tidak sehat
(unwholesome demand).”
Selanjutnya akan diuraikan satu
persatu mengenai kedelapan manajemen permintaan di atas, sebagai berikut :
1. Permintaan negatif (negative
demand)
Sebagian besar pasar tidak menyukai
produk, bahkan berupaya untuk menghindarinya. Orang mempunyai permintaan
negatif terhadap vaksinasi, tambal gigi, ataupun operasi usus buntu. Tugas
pemasar adalah menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah
suatu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui
perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang lebih
positif.
2. Tidak ada permintaan (no demand)
Konsumen sasaran dapat saja tidak
tertarik terhadap produk yang ditawarkan karena merasa tidak memiliki
kepentingan terhadap manfaatnya. Misalnya petani yang tidak tertarik
menggunakan teknologi baru di bidang pertanian atau mahasiswa yang tidak
terlalu berminat mengikuti kursus bahasa asing. Tugas pemasar adalah menemukan
cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan minat dan pasar.
3. Permintaan terpendam (latent
demand)
Banyak konsumen yang memiliki hasrat
kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat dipuaskan oleh produk atau jasa yang
ada. Ada permintaan terpendam yang kuat akan rokok yang tidak membahayakan
kesehatan, lingkungan yang lebih aman, dan mobil yang lebih hemat bahan bakar.
Tugas pemasar adalah mengukur besarnya besar potensial ini dan mengembangkan
barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
4. Permintaan yang menurun (falling
demand)
Setiap organisasi, cepat atau
lambat, menghadapi menurunnya permintaan terhadap satu atau lebih produknya.
Misalnya perusahaan Indofood melihat penurunan penjualan mie instannya, atau
suatu Perguruan Tinggi mulai merasakan berkurangnya jumlah penerimaan mahasiswa
baru. Pemasar baru menganalisis sebab-sebab penurunan pasar dan menentukan
apakah permintaan dapat dirangsang kembali. Bila saja dengan mendapatkan pasar
sasaran baru, dengan mengubah ciri produk, ataupun dengan mengembangkan
komunikasi yang lebih efektif. Tugas pemasaran adalah meningkatkan kembali permintaan
yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara
yang kreatif.
5. Permintaan yang tidak teratur
(irregular demand)
Banyak organisasi menghadapi
permintaan yang berubah-ubah menurut musim, hari atau bahkan jam, sehingga
penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang, menganggur, atau bahkan berlebihan.
Dalam bidang akuntan umum, misalnya banyak kendaraan yang menganggur pada
jam-jam sepi, tetapi terjadi kekurangan kendaraan pada jam-jam sibuk.
Taman-taman hiburan atau kebun binatang kekurangan pengunjung pada hari-hari
biasa, tetapi padat pada akhir pekan atau hari-hari libur. Tugas pemasaran
adalah menemukan cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara
penentuan harga yang lebih fleksibel, promosi, dan rangsangan lainnya.
6. Permintaan penuh (full demand)
Suatu organisasi menghadapi
permintaan penuh apabila organisasi itu puas terhadap volume usaha atau hasil
yang telah dicapainya, terutama menyangkut jumlah permintaan yang
diharapkannya. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan ini di
tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan. Organisasi
harus mempertahankan atau meningkatkan mutu produknya dan terus-menerus
mengukur kepuasan konsumen untuk memperoleh kepastian bahwa semua telah
berjalan dengan baik.
7. Permintaan yang berlebihan
(overfull demand)
Beberapa organisasi menghadapi
tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada yang dapat atau ingin
dilayaninya, misalnya Kebun Binatang Ragunan menghadapi pengunjung yang penuh sesak
saat hari raya. Tugas pemasaran adalah melakukan demarketing, yaitu menemukan
cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen, seperti dengan
menaikkan harga, mengurangi promosi, ataupun aktivitas pelayanan. Tentu saja
aktivitas ini dilakukan tidak untuk menghilangkan permintaan, tetapi hanya
mengurangi tingkatannya.
8. Permintaan yang tidak sehat
(unwholesome demand)
Produk-produk yang tidak sehat akan
memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi ataupun mencegah
penggunaannya, seperti publikasi yang dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak
penjualan rokok, obat bius, ecstasy, ataupun senjata api dan pornografi. Tugas
pemasar adalah mengajak orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk
mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman
bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.
http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-manajemen-pemasaran.html
Hal yang membedakan kebutuhan & keinginan berdasarkan konsep inti pemasaran
Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
- Kebutuhan, Keinginan dan
Permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan manusia adalah keadaan
dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan
oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi
manusia.
keinginan adalah hasrat akan pemuas
tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan
institusi sosial.
Sedangkan Permintaan adalah
keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan
membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.
Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan;
kebutuhan sudah ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan
dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
Contohnya : seorang manusia
membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga
ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan
mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai
dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah
dibawa.