1. Produksi
Pengertian produksi secara umum adalah sebagai
suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masuknya serta keluarnya
suatu produksi barang dan jasa.
Produksi secara ekonomi adalah kegiatan
yang berhubungan usaha menciptakan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu
barang dan jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena
bentuk dan tempat ini membutuhkan faktor-faktor produksi.
2. Produksi 2 operasi dijelaskan pada gambar sebagai berikut :
Yang dimaksud dengan proses operasi atau proses produksi adalah suatu
kegiatan dengan melibatkan tenaga
rnanusia, bahan, dan peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna atau bernilai lebih. Atau dengan kata
lain proses produksi adalah transformasi bahan
(input) menjadi produk (output). Alur proses produksi dalarn manajemen operasi adalah INPUT --> TRANSFORMASI --> OUTPUT.
Input, berupa mesin,
bahan/komponen, energi, dan desain produk di-transformasi-kan dengan
menggunakan berbagai fasilitas produksi yang terdapat di dalam pabrik menjadi output, yang berupa barang, jasa,
produk sampingan, dan sisa-sisa produk.
Secara garis besar, proses produksi di dalam pabrik dikelompokkan
rnenjadi dua, yaitu pola produksi terus-menerus, dan pola produksi
terputus-putus. Ciri-ciri dari kedua pola produksi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pola produksi
terus-menerus (continuous)
Ciri-ciri pola produksi terus-menerus (continuous)
yaitu:
- Output yang dihasilkan besar
- Variasi produk rendah
- Produk yang dihasilkan standar
- Mesin yang digunakan khusus, semi otomatis
- Operator tidak harus ahli
- Apabila terdapat satu mesin rusak, maka proses produksi berhenti
- Diperlukan perawatan spesialis atau oleh ahli
2. Pola
produksi terputus-putus (intermitten)
Ciri-ciri pola produksi terputus-putus (intermitten)
adalah:
- Output yang dihasilkan kecil
- Variasi produk tinggi
- Produk yang dihasilkan berdasar pesanan
- Mesin produksi yang digunakan bersifat umum, tidak otomatis
- Diperlukan operator ahli
Kedua pola
produksi tersebut apabila digambarkan dalam skema perencanaan operasi akan nampak sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Perencanaan Operasi Terus
Menerus
Gambar 2. Skema Perencanaan Operasi
Terputus-putus
Kegiatan perencanaan dan pengawasan proses
operasi dikelompokkan menjadi empat
tahap, yaitu :
- Routing, adalah kegiatan menentukan urut-urutan dalam suatu pekerjaan secara logis slstematis dan ekonomis, melalui urutan bahan baku menjadi barang jadi. Dalam pola produksi terus-menerus, routing dipakai sebagai dasar dalam menyusun layout, sedangkan pada pola produksi terputus-putus, routing dilakukan setelah menyusun layout.
- Scheduling, yaitu membuat jadwal untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pada pola produksi terus-menerus, dibuat master scheduling, untuk pekerjaan yang berulang-ulang, dengan kebutuhan barang per periode. Metode yang biasa dipakai adalah Gantt Chart.
- Dispatching, yaitu pemberian wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan melalui perintah, baik secara lisan, tertulis, atau dengan tanda/sinyal. Tugas dispatching adalah membuat perintah pengerjaan dan meneliti tersedianya bahan-bahan sebelum perintah dibuat.
- Follow Up, adalah langkah perbaikan terhadap kesalahan yang telah dilakukan sebelurnnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar